Dibawa Happy Aja!

Pelatihan beberapa waktu lalu benar-benar membuat saya happy. Pertama, pembekalan wisuda sebuah universitas di Yogyakarta. Angkatan sekarang jauh lebih dinamis dari yang sebelumnya. Lebih percaya diri, antusias, dan berkepribadian oke. Kedua, outdoor training bagi satpam yang diselenggarakan bersama tiga fakultas. Kerja bareng antar PD II yang mendampingi mereka secara full selama 2 hari 1 malam di Kaliurang. Para dekan juga hadir. Luar Biasa! Saya tampilkan juga Tim Poltabes Jogja untuk meningkatkan ketangkasan beladiri peserta. Ketiga, workshop sekretaris rumah sakit. Mereka sangat aktif, baik bertanya, mengemukakan pendapat, maupun menyampaikan masalah yang sering dihadapi. Masalah yang sering menguras energi emosi mereka. Bukan hanya dari para vampir di sekitar mereka. Tapi, juga tamu-tamu ala preman dengan gertak dan ancamannya yang membuat mereka pusing. Masalah-masalah yang sering menimbulkan dilema. Diikuti bapak mati, dilanggar ibu mati (wow, kok begitu bombastis, ya?). Namun, satu hal perlu kita ingat bahwa setiap masalah pasti ada solusinya!

Jansen H. Sinamo, motivator ulung, mengatakan (disampaikan dalam acara bincang-bincang di sebuah radio swasta di Jakarta) bahwa masalah atau penderitaan akan mengubah orang dari biasa menjadi luar biasa. Tuhan mengizinkan akan mengubah orang dari biasa menjadi luar biasa. Tuhan mengizinkan ada masalah/penderitaan dalam kehidupan agar kita tumbuh dan berkembang menjadi luar biasa. Hidup yang easy going tidak membuat orang berkembang. Etos yang dimiliki bisa berkembang bila seseorang memiliki masalah/penderitaan dalam kehidupan atau pekerjaan. Kita bisa belajar dari masalah tersebut. Tekanan dalam pekerjaan justru merupakan kesempatan untuk mengilapkan etos kerja kita. Kita justru sering takut pada pikiran negatif, kecemasan, dan rasa takut kita. Bukannya pada masalah itu. Oleh karena itu, kita harus berpikir positif, punya keyakinan bahwa masalah pasti bisa diatasi!.

Caranya:

  1. Terimalah masalah dan rasa sakit sebagai hal yang wajar. Setiap masalah pasti menimbulkan rasa sakit.
  2. Lakukan “Self-talk”. Misalnya, “Saya tidak akan hancur oleh masalah ini”, dsb.
  3. Tenanglah dan kuatkan diri, yaitu berdialog dengan batin kita. Berdialog juga dengan Tuhan. Bila kita lakukan akan terbuka jalan baru. Kecewa menimbulkan rasa sakit. Obatnya, adalah kembangkan emosi positif selain berpikir positif. Artinya, memiliki kemauan untuk memahami situasi, mensyukuri, bersedia mengampuni, dan ada upaya untuk mencoba lagi.

Saya ingat kisah seorang sekretaris menghadapi fitnah yang hampir meruntuhkan nama baik dan kariernya. Kepiawaian dalam tugas dan membina hubungan telah membawanya pada kesuksesan sehingga menjadi tangan kanan direktur. Ada rekan kerja yang sangat iri dan menjadi vampir. Karena ulahnya, suatu hari istri direktur mendatangi dan melabrak sang sekretaris. Alasannya, ia menemukan celdam (maaf) dalam tas pak direktur. Langsung ia menjadi tersangka dan tertuduh! Namun, sang sekretaris yang memiliki kepribadian dengan emosi profesional ini berhasil membuktikan bahwa ia bersih dan tidak bersalah. Bahkan, akhirnya terbongkar siapa vampirnya.

Dikatakan oleh Anthony Dio Martin bahwa pribadi dengan emosi profesional adalah:

  1. Tidak mudah larut dalam emosi yang tidak menyenangkan, membuat orang tidak berdaya dan tidak mampu melakukan apa-apa.
  2. Mampu menjadi tuan atas emosi dan suasana sehingga mampu melakukan hal-hal positif.
  3. Perasaannya tidak dikendalikan oleh suasana atau orang sekitar.
  4. Mampu menyalurkan emosinya secara dewasa. Misalnya, berani menemui pihak lain untuk membicarakan masalah yang ada sesuai prosedur. Memahami situasi dan solusi.

Kita perlu belajar bagaimana bisa ‘be happy’. Selain berpikir positif, bersyukur, mau berubah, mau memahami, juga mengembangkan jiwa pemberi. Dilengkapi dengan suka akan humor. Humor adalah perwujudan kecerdasan emosi yang nyata. Meskipun, tidak semua humor menunjukkan kecerdasan emosional (misalnya, humor berbau SARA). Membangun humor dalam hidup kita akan membuat hidup kita lebih ringan. Lebih kreatif dan produktif. Mau coba? Yuk, ikuti semboyan ini: Hadapi masalah? Don’t worry! Dibawah happy aja!

Share artikel ini:

Sumber:

Sukartono, M. 2008. Pernik-penik SDM & Dunia Kerja dari Dahsyat Sampai Mak Nyesss…. Yogyakarta : Penerbit ANDI
Pleasure photo created by tirachardz – www.freepik.com

Butuh bantuan?

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silahkan hubungi customer service kami dengan menakan tombol dibawah ini

×

Halo!

Silahkan tinggalkan pesan melalui chat Whatsapp atau kirimkan email ke humas.qep@gmail.com

× Contact