Dibawa Happy Aja! (2)
- 31 May 2022
- Posted by: Faizal Awindra Hadi
- Category: Inspiratif
Sebuah kisah nyata tentang seorang karyawati. Saat di puncak sukses, masalah dan bencana justru datang melanda. Seperti dikisahkan Zega dalam renungan Malam. Di usia yang relatif muda, Sri (bukan nama sebenarnya) telah mendapat kepercayaan menjadi direktur operasional sebuah BPR di Kota Bengawan. Mengelola dana pemerintah (program BI menyalurkan bantuan kredit untuk pengusaha kecil/rakyat). Dengan sepenuh hati dan kerja keras, Sri berhasil sukses, membuahkan kesejahteraan sehingga punya mobil.
Namun pada 2003 terjadi kredit macet yang membuatnya pusing. Di kantor maupun di rumah, Sri didatangi banyak orang. Bahkan preman tidak segan memberikan ancaman. Karena merasa terganggu, orangtua Sri mengusirnya. Akhirnya, ia tinggal di tempat kos. Keadaan bertambah berat karena calon suaminya ikut menggerogoti hartanya, bahkan menipunya. Tetapi, Sri tetap tabah. Justru di tempat kosnya menjadi titik balik dalam kehidupannya. Ia belajar mengenal Tuhan lebih dekat. Memuji kebesaran-Nya dan bersyukur atas kasih-Nya yang telah memberikan ketabahan dan kekuatan. Sri yakin Tuhan pasti memberikan pertolongan, walau sudah terlalu berat bebannya.
Sebuah harian di Solo memberitakan bahwa Sri telah menggelapkan dana masyarakat sebesar Rp 601 Juta. Pihak kepolisian telah menetapkannya sebagai tersangka dan memutuskan ia harus masuk penjara. Namun, tangan Tuhan Bekerja. Sewaktu Sri tiba di depan pintu penjara, mendadak Kapolres berkata, “Saya percaya pada Ibu.” Dan Sri menjadi tahan luar. Ia batal mendekam di penjara. Pada pemeriksaan ke-3, Sri mendengar suara di hatinya agar ia membuka laci meja yang telah lama tidak dibukanya. Duilah, ternyata di dalamnya terdapat semua kuitansi dan bukti penyaluran dana yang pernah diberikannya. Akhirnya fakta berbalik. Sri bebas. Atasannya, sang dirut, ternyata melakukan penggelapan. Dan untuk menutupi jejaknya ia memfitnah Sri sebagai pelakunya. Waduh… waduh… pak dirut ini pasti a big vampire alias monster yang mampu meluluhlantakkan motivasi kerja orang lain.
Menurut Jansen H. Simano, demotivasi atau padamnya motivasi kerja bisa disebabkan oleh banyak hal. Ia menyebutnya virus negatif (bukan virus flu burung lho!), seperti:
- Atasan pilih kasih.
- Atasan tidak jujur.
- Atasan tidak memberi teladan (bawahan saja yang disuruh disiplin).
- Bila berbuat salah, kita dikritik. Tetapi bila baik, tidak ada pujian.
- Hak-hak dicabut tanpa alasan.
- Informasi disembunyikan
- Keahlian kita tidak digunakan sehingga merasa tidak berguna.
- Kemampuan anak buah tidak dikembangkan sehingga merasa mentok
- Tidak ada visi misi organisasi.
- Kiri, kanan, atas, bawah, semuanya munafik.
- Masa depan karier tidak jelas.
- Pekerjaan selalu monoton plus kurangnya kebersamaan.
- Adanya penyakit KKN di kantor.
- Penyakit sikut-menyikut (penuh intrik).
- Pemimpin selalu membuat peraturan baru sebagai reaksi atas terjadinya kasus sehingga tidak sesuai dengan situasi yang berbeda.
- Perubahan tanpa alasan hingga menimbulkan keresahan.
- Mengadakan rapat tanpa tindak lanjut.
- Sistem tidak adil. Misalnya, perbedaan mencolok dalam hal penggajian dan pemanfaatan fasilitas.
- Sedikit-sedikit kena marah sehingga sering salah tingkah.
- Usul tidak pernah didengar, apalagi diperhatikan.
- Atasan selalu tidak percaya pada stafnya, selalu ikut campur apa yang menjadi tugas dan wewenangnya, dsb., dsb.
Jansen H. Sinamo berpendapat, bila kita tidak kuat menghadapi virus negatif tersebut, ya cari peluang di tempat lain dan cabut! Tapi saya tambahkan, jangan menghindari lubang singa, malah jatuh dalam lubang buaya. Cabut adalah langkah terakhir. Kita coba dulu belajar memahami, menyesuaikan diri, dan mengatur mindset kita. Kita bekerja bukan untuk atasan kita. Melainkan, untuk Atasan di atas segala atasan. Memandang kepada Yang Mahatinggi. Bersama Tuhan melangkah ke masa depan. Bagi saya, hadapi masalah, pantang menyerah… menghadapi virus negatif? Don’t worry. Yuk, cari solusi, susun strategi. Ingat, jangan stres. Tetapi, dibawa happy aja!
Sumber:
Sukartono, M. 2008. Pernik-penik SDM & Dunia Kerja dari Dahsyat Sampai Mak Nyesss…. Yogyakarta : Penerbit ANDI
>Wow face photo created by tirachardz – www.freepik.com