Lo Tau Nggak Sih?
- 26 April 2022
- Posted by: Faizal Awindra Hadi
- Category: Inspiratif

Mikhael, Etty, Budi, Tanaka, adalah sebagian dari 25 anak muda yang tergabung dalam Panitia Motivation Training Plus. Pelatihan sehari ditujukan kepada mahasiswa dan kaum muda dengan tema “Sukses Dalam Dunia Kerja”. Topik Strategi Memenangkan Peluang Kerja dan Teknik Wawancara, Etos Kerja Profesional Abad 21, dan sukses Meniti Karir. Walau kurang dari sebulan, panitia ini berhasil mengumpulkan lebih dari 120 peserta. Mereka terpaksa menolak pendaftar karena ruangan yang terbatas.
Saya benar-benar kagum pada anak-anak muda ini. Bukan hanya keberhasilan mereka dalam menciptakan kemitraan dan sponsor. Tetapi, semangat kerja mereka yang luar biasa. Bayangkan, sehari sebelum hari H, panitia rapat persiapan sampai pukul 11 malam dan beberapa malah hingga pukul 2 pagi. Paginya, pada hari H, pukul 6 pagi sudah berada di ditempat pelaksanaan. Yang mengejutkan saya, sewaktu tiba di tempat 15 menit sebelum pembukaan, ternyata mereka plus 95% peserta sudah hadir dan berada dalam ruangan. Acara dimulai tepat pukul 8! Jarang saya temukan! Acara bisa berlangsung tanpa jam karet. Salut bukan hanya panitia, tetapi juga pesertanya, kaum muda. Mereka berpenampilan rapi, antusias, dan responsif. Panitia melakukan tugasnya dengan tuntas termasuk melakukan evaluasi sampai pukul 7 malam.
Beruntunglah perusahaan yang memiliki SDM seperti mereka, yang punya bakat dan jiwa pemenang. Seperti dikatakan Albert Einstein: “Berusahalah agar tidak menjadi orang sukses. Tetapi, berusahalah untuk menjadi orang yang punya nilai.” Mengapa? Karena punya nilai lebih berarti dari sukses.
Memiliki jiwa pemenang adalah cara untuk menjadi orang yang bukan hanya sukses, melainkan juga punya nilai. Seperti dikatakan Stanley Baldwin dalam Secrets of Spirituality at Workplace, yang dirangkumnya dalam 20 poin, yaitu:
- Bila ada pilihan, pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan cita-cita kita.
- Syukuri semua yang telah kita peroleh, termasuk profesi dan tugas-tugas kita.
- Ingat bahwa di atas atasan kita masih ada atasan, yaitu Yang Mahakuasa. Dengan demikian, kita akan selalu diingatkan untuk bekerja di jalan yang benar, tanpa putus harapan terhadap masalah dan tantangan.
- Kuasai pekerjaan dan tugas kita. Fokus dan ikuti perkembangan. Kita akan berhasil selalu menguasai informasi, memiliki motivasi tinggi, dan mampu menciptakan hubungan dengan sekeliling kita. Mampu menjadi jembatan, bukan penghalang, mampu menjadi pintu dan bukan tembok/dinding buntu.
- Tidak menjadi pencuri waktu, artinya, jangan datang terlambat atau pulang sebelum waktunya. Langsung bekerja, tidak menunda dengan ngobrol dan bersantai berlebihan, melakukan kegiatan pribadi saat jam kerja, dll.
- Buat perencanaan dan catat tugas penting dan tenggat waktu (deadline).
- Sebelum ambil keputusan, dengan dulu hati nurani (minta hikmat-Nya).
- Siap menerima kritik.
- Jujur dan akui kesalahan kita
- Cari informasi yang dibutuhkan dengan segera, dari orang pada waktu, dengan pertanyaan, dan ucapan terima kasih yang tepat.
- Bantu orang lain yang membutuhkan.
- Jangan menyebar gosip.
- Berusaha bekerja dengan menjadi yang terbaik.
- Bersedia memaafkan.
- Mampu mengendalikan emosi (menyeimbangkan IQ dan EQ).
- Berbuatlah lebih dari yang diharapkan. Inilah salah satu poin jiwa pemenang yang tidak mudah dilakukan, tapi bisa dilaksanakan.
- Simpan catatan yang akurat, ingat kearsipan dan efektif.
- Hindari sanjungan yang berlebihan atau pujian palsu.
- Hindari suap dan pengaruh intimidasi. Berani menolak ajakan berbuat curang.
- Belajarlah untuk menjadi pemberi!
Semua poin di atas tampaknya sulit dan berat. Tetapi, dengan kemauan dan tekad, bisa kita lakukan. Nah, gitu kalo punya jiwa pemenang, lo pasti jadi orang yang punya nilai, berarti juga sukses. Bener deh. Lo tau nggak sih?
Sumber:
Sukartono, M. 2008. Pernik-penik SDM & Dunia Kerja dari Dahsyat Sampai Mak Nyesss…. Yogyakarta : Penerbit ANDI
Woman thinking photo created by wayhomestudio – www.freepik.com