Strategi Belajar untuk Anak dengan Kemampuan Kinestetik
- 18 May 2021
- Posted by: Christa
- Category: Tips & Trik

Tidak semua anak memiliki gaya belajar sama seperti duduk tenang sambil membaca buku dan mendengarkan guru berbicara. Ada juga anak yang baru bisa belajar dan memahami materi pelajaran dengan aktivitas gerak. Cara belajar ini disebut sebagai gaya belajar kinestetik.
Sesuai dengan namanya, gaya belajar ini memungkinkan anak untuk meningkatkan daya ingat dengan melakukan pergerakan fisik seperti berdiri dan berjalan kaki. Agar kemampuan belajar kinestetik anak berkembang baik, diperlukan strategi khusus untuk membimbing dan mendukungnya.
Adapun strategi-strategi khusus mengajari anak dengan kemampuan kinestetik, yang perlu diketahui oleh orang tua dan guru di bawah ini:
Menggunakan Permainan untuk Belajar Persiapan Ulangan
Membuat sebuah permainan sebagai bahan belajar sebelum ulangan, merupakan salah satu strategi belajar yang menarik dan kreatif. Permainan dapat berupa teka-teki, board game, flash card, hingga permainan yang membutuhkan banyak gerak. Dengan metode ini, anak dapat mempelajari konsep-konsep, membedakan visual, meningkatkan daya ingat, hingga menyelesaikan masalah.
Sebelum membuat permainan, minta anak untuk mengumpulkan buku teks, buku catatan, dan media apa saja yang berisi materi-materi pelajarannya. Setelah itu, siapkan bahan-bahan sebagai papan permainan. Misalnya dadu, kertas karton, lem, dan sebagainya. Menariknya lagi, jika permainan ini bisa dimainkan oleh teman-teman sekelas maupun keluarga.
Melibatkan Papan Tulis
Papan tulis menjadi salah satu sumber yang bagus bagi para pelajar kinestetis. Anak dapat menghafal dan memahami materi dengan menulis di papan tulis sambil berdiri. Tidak jarang anak dengan kemampuan belajar kinestetis, akan menampilkan gerakan-gerakan tertentu saat menulis di papan tulis.
Mintalah pada anak untuk menulis kata-kata di papan tulis sambil mengucapkan setiap huruf dalam kata tersebut. Setelah itu, anak dapat mengikuti susunan huruf dan kata dengan jari-jemarinya sampai terhapus. Kemudian, suruh anak menutup mata dan mencoba menggambarkan kata yang barusan dieja dalam mata pikirannya. Barulah anak bisa menuliskan yang ada di mata pikirannya ke papan tulis.
Memakai Media seperti Bola Dunia dan Peta
Media atau objek tertentu bisa menjadi salah satu strategi belajar anak, yang memiliki kemampuan kinestetis. Misalnya bola dunia, peta, lembaran poster, media bermain, dan objek lainnya.
Ambil contoh bola dunia. Orang tua dapat meminta anak untuk mengenali nama-nama benua, negara, samudera, daratan, hingga lautan dengan bola dunia. Buat anak bergerak melintasi putaran pada benda tersebut. Setelah itu, ajukan pertanyaan terkait letak geografis pada anak. Dalam menjawab, sang anak bisa melakukannya dengan menempatkan jari di tempat yang sesuai pada bola dunia tersebut.
Media lainnya yang bisa diterapkan adalah peta. Hampir serupa dengan metode bola dunia. Mintalah pada anak untuk menyebutkan nama kota, bandara, pelabuhan, letak ibukota, wilayah, dan informasi-informasi terkait provinsi maupun daerah pada peta. Setelah itu, anak dapat menjawabnya dengan menggerakkan jari seperti menelusuri seisi peta, dan menunjuk tempat yang benar.
Mengajak Berjalan-Jalan
Gaya belajar kinestetis tentu berkaitan dengan pergerakan tubuh. Maka dari itu, orang tua perlu mengajak anak untuk berjalan-jalan sambil belajar. Tidak lupa untuk melatih anak dalam mengamati dan mengidentifikasi apa yang dilihatnya. Misalnya warna, jenis tumbuhan, nama hewan, hitung-hitungan, dan lain-lain. Lakukan hal ini sekali atau dua kali dalam seminggu.
Sebagai contoh mempelajari jenis tumbuhan. Ajak anak untuk berjalan-jalan ke luar rumah, sambil mengamati jenis-jenis tumbuhan di sekitarnya. Selain melihat, minta anak untuk meraba dan mencium aroma tumbuhan. Dengan begitu, sang buah hati dapat memahami tumbuhan tersebut lebih mudah.
Melakukan Kegiatan di Rumah
Terakhir, orang tua juga dapat mengajari anak dengan kemampuan kinestetis melalui kegiatan-kegiatan di rumah. Sebut saja seperti mencuci piring, membersihkan kamar, memasak, menata meja, dan sebagainya. Cara ini bisa dipakai anak untuk belajar matematika, serta mempelajari pengelompokan.
Ambil contoh ketika anak membersihkan kamar. Bantu anak menghitung mainan maupun barang-barangnya sambil memasukkannya ke dalam lemari. Cara lainnya adalah menghitung jumlah kue kering yang ada di rumah, sembari menata meja. Anak juga bisa mencuci piring, kemudian menghitung jumlah piring yang dimasukkan ke rak piring.
Kesimpulan
Itulah strategi-strategi belajar yang bisa diterapkan pada anak dengan kemampuan kinestetik. Seperti yang telah diketahui, gaya belajar kinestetik mengutamakan aktivitas gerak tubuh dalam memahami dan mencerna informasi. Anak dengan gaya belajar ini tidak dapat disuruh untuk duduk tenang, membaca dengan serius, maupun mendengarkan guru secara fokus.
Dengan begitu, orang tua maupun guru perlu mendukungnya melalui berbagai strategi. Metode di atas dapat diterapkan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Menggunakan berbagai alat seperti papan tulis, bola dunia, peta, mainan, dan aktivitas yang memungkinkan anak untuk berdiri dan bergerak adalah metode pengajaran yang terbilang kreatif dan menyenangkan.
Dukungan terkadang tidak cukup untuk membimbing anak dengan gaya belajar kinestetik. Ada juga orang tua yang belum paham mengenai bagaimana mengajari anak dengan metode kinestetik. Sehingga perlu berkonsultasi dengan biro psikologi berpengalaman. Quantum Edukasindo Paradigma siap membantu dan melayani konsultasi dan program pembelajaran efektif untuk anak.
Selain memberikan konsultasi, adapun program lainnya yang dapat menunjang perkembangan dan pendidikan anak. Mulai dari tes IQ online, tes bakat minat, webinar, Quantum Learning, youth training, dan lainnya. Sebelum bekerja, ada kalanya anak mengikuti program pelatihan dan pengembangan SDM. Hal ini berguna agar di masa depan, anak dapat bekerja dengan baik, serta sesuai dengan kemampuan dan kekuatannya.
Sumber:
Fuller, Cheri. 2007. Maksimalkan Potensi Belajar Anak Anda. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.