5 Cara Merubah Sespons Reaktif menjadi Empatik Ketika Menghadapi Anak

Menurut KBBI reaktif adalah sifat cenderung spontan atau segera bereaksi terhadap sesuatu yang timbul atau muncul. Kita sebagai orang tua sering kali secara spontan menunjukkan reaksi marah atau bahkan membentak Ketika menghadapi anak yang sedang bermasalah. Hal ini tentu menjadi perilaku yang kurang bijak karena akan lebih banyak menyebabkan anak tersinggung dan pada akhirnya tidak nyaman dengan kehadiran kita.

Perlu kita sadari bahwa reaktif bukanlah satu-satunya respons yang kita miliki, melainkan dapat kita rubah dengan mulai belajar mengontrol emosi agar tidak cepat meledak dan membuat kita memiliki kesadaran untuk memilih kalimat yang tepat saat berkomunikasi dengan sang buah hati.

Berikut ini adalah beberapa tips merubah respons reaktif menjadi empatik:

    1. Fokus pada emosi anak
      kita bisa mulai bertanya tentang apa yang dirasakan anak dan bagaimana hari yang mereka lalui.
    2. Belajar menjadi pendengar aktif.
      mendengarkan aktif di sini berarti mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang dikatakan oleh si anak. Coba untuk mendengarkan dari awal sampai akhir tanpa menyela atau memberikan nasihat apa pun sampai anak selesai bercerita. Tujuannya adalah untuk menjalin kedekatan dengan anak, membuat mereka merasa dimengerti dan nyaman saat bercerita tentang masalah mereka kepada kita.
    3. Memahami dan mengakui emosi yang sedang anak rasakan
      Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan sentuhan maupun kata-kata positif supaya anak merasa kita merupakan tempat yang aman dan nyaman bagi mereka bercerita. Karena dengan mengakui emosi yang dirasakan anak, akan membuat mereka merasa orang tuanya mengerti perasaan yang sedang dirasakan.
    4. Lakukan kontak mata selama berbicara dengan anak
      Hindari melakukan kegiatan yang lain dan coba untuk fokus mendengarkan apa yang sedang anak ceritakan, hal ini bertujuan agar anak merasa dihargai karena didengarkan dengan penuh oleh orang tuanya.
    5. Ungkapkan pendapat yang tidak menyudutkan anak
      cobalah untuk mengungkapkan opini dengan kata-kata yang tidak menyudutkan dan membuat anak menjadi tertekan, bisa dimulai dengan kata ” Menurut Ayah/Bunda…,” dengan memulai dari sudut pandang pribadi, anak tidak akan merasa digurui.

Nah cara lain yang bisa dilakukan yaitu dengan STOP diantaranya sebagai berikut:

    1. Saat menghadapi sebuah situasi dengan anak, cobalah untuk menenangkan diri terlebih dulu, mencoba sebisa mungkin menahan emosi yang muncul.
    2. Lalu pikirkan kira-kira respons apa yang benar, apakah dengan marah-marah dan merespons reaktif anak akan mendengarkan atau justru tambah melawan.
    3. pikirkan tujuan dari komunikasi yang sedang dilakukan. Cobalah untuk menganalisa atau membayangkan hasil yang mungkin pernah terjadi saat Anda melakukan respons tersebut. Misalnya:
      “oh kalau saya langsung marah-marah dan langsung menyalahkan seperti kemarin-kemarin nanti anak saya tambah melawan atau justru pergi, sedangkan kalau saya berpikir tenang dan mengajak ngobrol tanpa melibatkan emosi, anak saya mungkin perlahan-lahan akan lebih terbuka dengan saya, lalu saya bisa mulai memberi nasihat di akhir bila anak saya sudah mulai nyaman komunikasi dengan saya”
Kesimpulan

Nah hal-hal di atas merupakan beberapa tips untuk mengurangi respons reaktif. Menumbuhkan dan memperkuat rasa empati memang tidak bisa dilakukan secara instan. Namun, jika cara-cara di atas terus dilakukan setiap hari. Seiring berjalannya waktu, maka akan menjadi sebuah kebiasaan baru dan merubah respons bawaan kita yang sebelumnya cenderung reaktif menjadi empatik.

Berbicara mengenai pelatihan komunikasi pada anak, sebuah biro psikologi berpengalaman, Quantum Edukasindo Paradigma memiliki program-program menarik, yang mendukung anak untuk terampil berkomunikasi. Salah satunya adalah pelatihan komunikasi antara anak dan orang tua. Dengan membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, maka akan menciptakan hubungan yang lebih efektif dan harmonis.

Quantum Edukasindo Paradigma (QEP), sebuah biro psikologi berpengalaman yang memiliki program-program pelatihan dan pengembangan SDM serta tes IQ online. QEP menyediakan Tes Minat dan Bakat bagi orang tua yang ingin mengetahui dan menggali potensi anak agar menjadi optimal.

Share artikel ini:

Butuh bantuan?

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silahkan hubungi customer service kami dengan menakan tombol dibawah ini

×

Halo!

Silahkan tinggalkan pesan melalui chat Whatsapp atau kirimkan email ke humas.qep@gmail.com

× Contact