Masalah berprestasi pada siswa dapat muncul ketika mereka tidak menetapkan tujuan, tidak merencanakan langkah yang akan dilakukan, dan tidak memantau perkembangannya dalam mencapai tujuan tersebut. Ada begitu banyak kesulitan yang dapat dialami oleh siswa sehingga mereka tidak mampu optimal meraih prestasinya di sekolah. Kesulitan tersebut dapat berupa perfeksionisme, perilaku menunda, kecemasan, bersikap apatis, dan rendahnya harapan untuk berprestasi. Penjelasan lebih lengkap terkait kesulitan-kesulitan tersebut dapat dilihat di bawah ini.

Siswa yang perfeksionis

Perfeksionisme terkadang menjadi penyebab siswa selalu menunda pekerjaannya. Siswa yang perfeksionis akan berpikir bahwa kesalahannya tidak akan pernah diterima dan standar performa tertinggi harus selalu dicapai. Oleh karenanya, siswa yang perfeksionis rentan terhadap penurunan produktivitas, rendah diri, gangguan kesehatan, dan masalah interpersonal. Selain itu, gangguan makan, depresi, dan kecemasan merupakan hasil umum dari perfeksionisme.

Siswa yang selalu menunda

Siswa yang selalu menunda-nunda cenderung gagal untuk mencapai potensi dirinya. Sebuah studi menunjukkan bahwa penundaan ini terkait dengan rendahnya efikasi diri, mudah teralihkan, kurangnya  kesadaran, dan motivasi berprestasi  yang rendah. Alasan lain siswa sering menunda-nunda karena kurangnya manajemen waktu, mengalami ketakutan dan kecemasan, sulit berkonsentrasi, keyakinan negatif, masalah pribadi, perfeksionisme, dan harapan tidak realistis. Bentuk penundaan yang dapat dilakukan oleh siswa ialah mengabaikan atau meremehkan tugas, menghabiskan waktu bermain game, melakukan kegiatan lain seperti membersihkan kamar, dan lain-lain.

Siswa dengan kecemasan yang tinggi

Beberapa siswa yang mengalami kecemasan dan kekhawatiran tinggi secara terus menerus dapat mengganggu kemampuannya dalam berprestasi. Tingkat kecemasan yang dialami dapat berupa hasil dari harapan prestasi yang tidak realistis dan juga tekanan orang tua. Bagi kebanyakan siswa, kecemasan meningkat saat masa sekolah karena akan lebih sering menghadapi evaluasi, perbandingan sosial, dan pengalaman kegagalan.

Siswa yang tidak tertarik atau terasingkan

Meningkatkan motivasi belajar merupakan hal paling sulit dilakukan bagi siswa yang apatis, tidak tertarik untuk belajar, dan merasa terasingkan dari pembelajaran. Untuk menjangkau siswa apatis, diperlukan usaha yang berkelanjutan untuk sosialisasi terkait sikap mereka dalam meraih prestasi di sekolah.

Siswa yang memiliki harapan rendah untuk sukses

Sindrom kegagalan merujuk pada siswa yang memiliki harapan rendah untuk berhasil dan akan mudah menyerah pada percobaan pertama. Siswa dengan sindrom kegagalan tidak begitu mencurahkan usaha yang cukup, mengerjakan tugas dengan setengah hati, dan cepat menyerah saat merasakan tantangan. Siswa yang mengalami hal tersebut harus diyakinkan secara konsisten agar dapat memenuhi tujuan dan tantangan yang telah ditetapkan. Selain itu, mereka juga perlu diyakinkan bahwa guru ataupun orang di sekitarnya akan selalu memberi dukungan dan bantuan.

Siswa yang menjaga harga diri dengan menghindari kegagalan

Beberapa siswa akan terlalu menjaga harga diri mereka dan menghindari kegagalan sehingga sulit untuk mengejar tujuan. Selain itu, mereka akan cenderung melakukan strategi yang tidak efektif seperti tidak ingin tampil ataupun mencoba, selalu menunda pekerjaan, dan menetapkan tujuan yang sulit untuk dijangkau.

Kesimpulan

Itulah penjelasan terkait jenis-jenis kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam meraih prestasinya. Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru ataupun orang tua siswa dalam mengatasi hal tersebut. Salah satunya ialah dengan mengajak anak atau siswa untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan SDM. Pelatihan yang dapat disarankan ialah Unilimited Youth oleh PT Quantum Edukasindo Paradigma. Pelatihan tersebut akan membantu anak dalam meraih prestasi dan memaksimalkan potensinya. Selain itu, PT Quantum Edukasindo Paradigma juga menyediakan berbagai layanan psikologi yang membantu untuk mengembangkan dan mengenali potensi diri, seperti tes IQ online, tes minat dan bakat, tes kepribadian, dan coach career.