Cara menghadapi anak tantrum saat meminta sesuatu
- 15 March 2022
- Posted by: Faizal Awindra Hadi
- Category: Tips & Trik
Tantrum adalah masalah perilaku yang cukup umum pada anak-anak karena ketidakmampuan mengungkapkan keinginan atau kebutuhan dengan kata-kata. Seringnya, anak menjadikan perilaku yang satu ini sebagai senjata untuk meluluhkan orang dewasa khususnya orang tua mereka sendiri.
Melihat fakta tersebut, maka penting bagi kita untuk menghentikan kebiasaan tantrum pada anak Ketika menginginkan sesuatu sesegera mungkin.
Inilah beberapa sikap yang bisa Kita lakukan untuk mengatasi anak yang suka merengek supaya kebiasaan tantrum pada anak dapat terhenti.
Memahami keinginan anak
Keadaan anak yang tantrum saat meminta sesuatu tentu cukup menyulitkan. Sebagai orang tua kita bisa mulai memahami terlebih dahulu tentang permintaan yang diajukan anak. Apakah permintaan itu adalah hal yang selama ini sudah kita janjikan tetapi tidak kunjung ditepati? Atau apakah anak memaksa karena sebelumnya sudah menyampaikan tetapi diabaikan kita sebagai orang tua? Ataukah hanya keinginan anak yang diajukan secara tiba-tiba ketika misalnya sedang bepergian ke pusat perbelanjaan?
Memberikan pengertian yang logis
Setelah memahami keinginan anak, kita bisa merespons dengan menasihati ataupun memberi penjelasan/alasan yang logis bagi anak dengan cara yang halus dan tidak membentak. Kita dapat berterus-terang pada anak bahwa kita tidak suka kalau anak merengek/memaksa saat menginginkan sesuatu.
Memahami situasi saat hendak menasihati anak
Ketika anak mengamuk di tempat umum, akan lebih disarankan untuk kita tidak langsung memarahi anak saat itu juga guna menghindari menjadi pusat perhatian, tetapi membawanya ke tempat yang sepi untuk berbicara dengan anak. Anda bisa menjelaskan bahwa berteriak, menendang, melempar barang di tempat umum bukanlah perilaku yang baik dan tidak semestinya dilakukan. Kita juga bisa mengajarkan anak mengenai perasaan malu Ketika dia menjadi pusat perhatian saat tantrum di tempat umum yang terdapat banyak orang.
Membuat kesepakatan dengan anak
Untuk menghindari anak tantrum di tempat umum, kita bisa membuat perjanjian dengan anak terlebih dahulu sebelum mulai bepergian. Kita dapat membuat kesepakatan dengan anak, misalnya:
“Kalau mau ikut mama pergi belanja, adik tidak boleh minta dibelikan mainan ya, karena uang belanjanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari di rumah”.
Kita sebagai orang tua juga bisa meminta anak untuk berjanji sambil mengulangi kalimat yang kita sampaikan, seperti:
“Aku tidak akan membeli mainan di sana dan aku tidak akan berteriak-teriak, tidak anak memaksa untuk dibelikan sesuatu. Aku janji sama mama dan papa”.
Kesimpulan
Perlu dipahami bahwa kebiasaan anak yang mengamuk atau merengek saat meminta sesuatu bukanlah hal yang akan langsung berubah atau menghilang dalam sekejap. Tetapi, jika kita sebagai orang tua bisa secara konsisten merespons tantrum anak dengan lembut dan bukan dengan membentak, itu dapat membantu anak perlahan-lahan lebih mengerti dengan keadaan. Semoga penjelasan dan saran-saran ini bisa bermanfaat.
Berbicara mengenai pelatihan komunikasi pada anak, sebuah biro psikologi berpengalaman, Quantum Edukasindo Paradigma memiliki program-program menarik, yang mendukung anak untuk terampil berkomunikasi. Salah satunya adalah pelatihan komunikasi antara anak dan orang tua. Dengan membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, maka akan menciptakan hubungan yang lebih efektif dan harmonis.
Quantum Edukasindo Paradigma (QEP), sebuah biro psikologi berpengalaman yang memiliki program-program pelatihan dan pengembangan SDM serta tes IQ online. QEP menyediakan Tes Minat dan Bakat bagi orang tua yang ingin mengetahui dan menggali potensi anak agar menjadi optimal.