Tips Menasehati Anak Remaja

Anak yang sudah mulai menginjak masa remaja akan memiliki dunia barunya sendiri di luar dari lingkungan keluarga, maka dari itu anak akan mulai mengadopsi nilai-nilai baru dari lingkungan dalam rangka penemuan jati dirinya yang sesungguhnya. Di saat itulah kita perlu untuk menyesuaikan Kembali peran kita, bukan lagi sebagai orang tua yang mengendalikan hidup mereka namun sebagai sosok teman yang mampu menjadi tempat utama anak-anak kita Ketika berkeluh kesah.

Pada saat itulah penting bagi orang tua untuk menyesuaikan kembali peran dalam keluarga, bukan lagi sebagai sosok orang tua yang selalu mengatur akan tetapi lebih kepada sosok teman yang mampu menjadi tempat bagi anak-anak menyampaikan segala perasaan dan masalah yang tengah mereka hadapi.  Berikut ini dijabarkan mengenai tips yang perlu diperhatikan saat orang tua ingin memberikan nasihat kepada anak.


Memperhatikan waktu

Hindari menasihati anak ketika anak sangat lelah dan lapar. Biarkan anak istirahat dahulu jika mereka terlihat sangat lelah. Baru Ayah Bunda bisa ajak anak berbicara ketika anak sudah dalam kondisi yang segar agar anak bisa menerima apa yang disampaikan orang tua.

Hindari juga untuk menasihati anak di depan umum. Sebab memarahi atau memberikan nasihat anak di depan umum tidak akan bisa membuat anak merasa bersalah, tetapi malah memunculkan dampak yang negatif bagi anak. Dampak dari memarahi atau menasihati anak di depan umum adalah dapat membuat anak merasa dipermalukan dan dapat menurunkan rasa percaya diri anak.

Menggunakan cara penyampaian yang tepat

Menggunakan respons empati untuk mendengarkan dan memahami lawan bicara.
Orang tua bisa menggunakan respons empati ini untuk mencari tahu apa alasan anak membantah atau alasannya melakukan suatu hal. Setelah memahami perasaan anak, kita perlu merefleksikan terkait langkah apa yang perlu dilakukan berikutnya.

Misalnya, jika ternyata anak membantah karena anak tidak tahu cara menyampaikan perasaan dan kebutuhannya. Sebagai orang tua kita bisa mengajarkan anak cara menyampaikan keinginannya kepada orang tua. Atau kita juga bisa membuat kesepakatan bersama anak terkait bagaimana cara menyampaikan sesuatu kepada orang tuanya.

Contoh : “Kalau kakak engga setuju sama apa yang mama sampaikan, nanti Kakak sampaikan ya mana yang menurut kakak kurang pas. Nanti mama akan dengerin adek, tapi kaka juga dengerin mama ya.. biar kakak dan mama bisa saling memahami”

Dalam berkomunikasi dengan anak, orang tua juga harus memperhatikan bahasa tubuh dan intonasi yang digunakan. Sebab hal yang terpenting dalam berkomunikasi adalah intonasi dan bahasa tubuh yang digunakan bukan pada kata-kata yang kita ucapkan. Sehingga kita sebagai orang tua perlu mengatur nada bicara dan bahasa tubuh dahulu agar apa yang akan kita sampaikan dapat diterima anak dengan baik.


Hindari menasihati anak ketika dalam kondisi marah

Karena dalam berkomunikasi intonasi dan bahasa tubuh sangat penting untuk diperhatikan, maka saat hendak mengobrol dengan anak kita perlu dalam kondisi yang tenang. Sebab jika kita berkomunikasi dengan anak dalam keadaan marah, yang keluar hanyalah kata-kata dengan intonasi tinggi dan bahasa tubuh yang kaku. Sehingga anak akan merasa tidak nyaman dan tidak dapat menangkap dengan baik apa maksud yang sebenarnya ingin kita sampaikan. Kita juga perlu menyadari bahwa anak juga akan belajar dari apa yang mereka lihat. Ketika kita sebagai orang tua menggunakan kata-kata kasar atau menggunakan kekerasan fisik saat berhadapan dengan mereka, maka rentan bagi anak untuk melakukan hal yang sama kelak.

Contohnya jika orang tua menasihati dengan teriak-teriak anak juga akan merespons dengan teriakan. Sehingga perlu sekali orang tua untuk tenang dahulu sebelum berbicara kepada anak.
Hal ini bertujuan agar kita bisa mengatur kata-kata, intonasi, dan bahasa tubuh agar tidak mengeluarkan ucapan atau perilaku yang tidak perlu.


Kesimpulan

Itulah ulasan mengenai tips menasehati anak remaja yang mulai sulit dinasihati. bagi orang tua dalam meningkatkan keterampilan komunikasi pada anak. Semoga hal ini dapat membantu dan membuat kita menjadi mengerti tentang kebutuhan ataupun masalah yang dimiliki oleh anak.

Share artikel ini:

Butuh bantuan?

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silahkan hubungi customer service kami dengan menakan tombol dibawah ini

×

Halo!

Silahkan tinggalkan pesan melalui chat Whatsapp atau kirimkan email ke humas.qep@gmail.com

× Contact