Kemampuan berpikir analitis termasuk sebagai salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang anak. Berpikir analitis bukan hanya merujuk pada prestasi akademik, melainkan kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini membantu anak dalam memecahkan sebuah masalah, mencari solusi dari permasalahan, hingga menganalisis masalah dari sebab dan akibatnya.

Penting bagi orang tua untuk membantu anak dalam meningkatkan kemampuan berpikir analitisnya. Maka dari itu, orang tua dapat mendorong kemampuan analitis anak dengan mengikuti tips-tips berikut ini:

Menggunakan Pendekatan Analisis dalam Interaksi antara Orang Tua dan Anak

Ketika berinteraksi dengan anak, cobalah untuk memberikan alasan-alasan terhadap apa yang sedang dilakukan orang tuanya. Setelah itu, dorong anak untuk melakukan hal yang sama, yaitu dengan menanyakan alasan anak melakukan kegiatannya.

Ketika menemukan masalah-masalah sosial atau hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya, baik di komunitas hingga kehidupan sehari-hari, orang tua dapat membantu anak menganalisis fenomena tersebut. Perlu diketahui, interaksi dengan anak yang membahas mengenai mengapa sesuatu terjadi, bagaimana itu terjadi, dan bagaimana pandangan anak tentang fenomena tersebut, maka dapat mendorong kemampuan berpikir analitis.

Cara lainnya adalah berinteraksi dengan anak ketika menonton program-program acara di TV maupun siaran berita. Dengan begitu, pemikiran kritis pada anak akan semakin terangsang dengan baik.

Menyediakan Sarana Pengukur dan Memberikan Masalah

Siapkan alat-alat pengukur seperti penggaris, kalkulator, stopwatch, termometer, timbangan, dan lainnya. Setelah itu, ajukan pertanyaan berkaitan dengan Matematika ke anak. Misalnya berapa ukuran seprai yang harus diganti? Berapa jarak dan waktu yang diperlukan dari rumah ke sekolah?

Jika dilatih dengan cara ini terus-menerus, maka kemampuan berpikir analitis anak semakin meningkat. Menariknya lagi, anak juga bisa mengembangkan kemampuan matematika dan hitungan logika melalui metode pengukuran ini.

Memberikan Kesempatan pada Anak untuk Melakukan Percobaan

Dikutip dari buku berjudul Maksimalkan Potensi Belajar Anak Anda, orang tua dapat merangsang keingintahuan anaknya melalui percobaan-percobaan ilmiah. Misalnya percobaan misteri telur dan lautan dalam sebuah botol.

Pada percobaan misteri telur, minta anak untuk memasukkan air ke dalam dua wadah apapun. Setelah itu, tambah 8 sdm garam ke salah satu wadah dan aduk. Lalu, masukkan sebutir telur ke dalam dua wadah tersebut. Nantinya, akan terlihat bahwa ada satu butir telur mengapung dan satu butir telur lainnya tenggelam. Orang tua dapat menanyakan alasan perbedaan reaksi telur ini pada anak.

Sementara untuk percobaan lautan dalam sebuah botol, cobalah untuk meminta anak mencampurkan satu mangkuk berisi air dengan setengah mangkok minyak. Setelah itu, tanyakan pada anak, mengapa air dan minyak tidak dapat menyatu.

Menyediakan Bahan Bacaan Non Fiksi

Penting bagi orang tua untuk memberikan bahan bacaan di samping buku cerita fiksi. Hal ini berguna untuk memperluas wawasan atau pengetahuan umum pada anak, sekaligus melatih kemampuan analisisnya. Cari tahu bidang yang disukai anak terlebih dahulu sebelum memberikan buku. Entah itu mengenai luar angkasa, hewan, tumbuhan, lautan, sejarah, mesin, dan sebagainya.

Belikan buku-buku ilmu pengetahuan dengan bidang-bidang tersebut untuk sang buah hati. Pastikan juga bahasa dalam buku yang dibeli tergolong mudah untuk dipahami oleh anak-anak, serta dilengkapi dengan visual-visual menarik.

Mengoleksi Benda-Benda untuk Pengelompokkan

Anak-anak dengan kemampuan analisis yang baik biasanya mahir dalam mengklasifikasi maupun mengelompokkan sesuatu. Maka dari itu, coba ajak anak untuk mengoleksi benda apapun. Misalnya perangko, mata uang, kertas hias, kulit kerang, dan masih banyak lagi.

Setelah mengajak anak untuk mengoleksi barang yang diinginkannya, saatnya untuk menyediakan rak atau storage. Alangkah baiknya jika rak atau storage tersebut memiliki sekat atau pembatas-pembatas agar terkesan lebih rapi. Selain itu, beri anak kesempatan untuk mengelompokkan koleksinya. Dengan begitu, ini menjadi kesempatan bagi anak untuk melatih kemampuan analisisnya dalam mengklasifikasikan suatu barang.

Kesimpulan

Itulah tips-tips bagi orang tua untuk membantu anak meningkatkan kemampuan berpikir analitis. Dalam prosesnya, orang tua tidak perlu memberikan contoh, eksperimen, hingga diskusi dengan topik yang terlalu berat. Ajak anak sekaligus melatih kemampuan berpikir analitisnya melalui aktivitas pendukung yang menyenangkan dan tidak monoton. Hindari tindakan memaksa dan membanding-bandingkan kemampuan berpikir anak dengan teman-temannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, penting bagi orang tua untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan umum. Seperti membeli dan mengajak anak untuk membaca buku non fiksi, menonton film dokumenter ringan, dan melakukan aktivitas eksperimen dan permainan ilmu pengetahuan.

Apabila orang tua merasa kesulitan dalam meningkatkan kemampuan berpikir analitis pada anak, bisa berkonsultasi dengan Quantum Edukasindo Paradigma. Sebagai biro psikologi berpengalaman, Quantum Edukasindo Paradigma memiliki berbagai program untuk membantu mengembangkan kemampuan anak dari segi psikologis. Mulai dari pengembangan karakter, Quantum Learning, komunikasi efektif antara orang tua dan anak, hingga pendampingan belajar efektif.

Tidak lupa, Quantum Edukasindo Paradigma juga menyediakan pelatihan serta tes kepribadian maupun kecerdasan, guna mengetahui seberapa besar kemampuan dan personalia setiap individu. Sebut saja seperti tes IQ online, tes bakat minat, MBTI, pelatihan dan pengembangan SDM, pelatihan EQ, training, teamwork, dan masih banyak lagi.