Bekerja di kantor tidak selamanya berjalan mulus. Seringkali muncul berbagai permasalahan yang menimbulkan masalah dan kebocoran emosi. Masalah emosi mengacu pada problematika emosional, yang terjadi secara terus-menerus pada diri sendiri atau yang dialami dengan pihak di luar diri sendiri. Apabila masalah emosional individu semakin berkepanjangan, maka berpotensi kehilangan energi.

Maka dari itu, diperlukan berbagai cara untuk mengatasi terjadinya energi emosi selama bekerja di kantor. Seseorang yang mampu mengatasinya, biasanya tergolong mahir dalam pengelolaan emosi. Untuk tips mengatasi terjadinya energi emosi di kantor bisa dilihat penjelasannya di bawah ini.

Menghindari Banyaknya Kebocoran Emosi

Perlu diketahui, kebocoran emosi seringkali terjadi jika individu mengerjakan tugas setengah-setengah. Seseorang yang mengerjakan separuh hati, tandanya pikiran dan hati berada di tempat lain ketika tubuh tengah beraktivitas. Alhasil, tidak bisa fokus untuk bekerja maupun beraktivitas.

Selain tidak bisa fokus, individu juga akan mengalami kebocoran emosi. Banyak eksekutif yang sukses dalam mengatasi kebocoran emosi. Hal ini dikarenakan mereka bekerja dengan hati, pikiran, dan tubuh yang selayaknya berada di tempat mereka bekerja.

Tidak Menunda-Nunda Pekerjaan

Tidak sedikit manusia di dunia yang suka menunda-nunda pekerjaan. Entah karena tidak terbawa suasana, sedang memiliki banyak masalah, atau karena merasa letih. Akan tetapi, tindakan menunda ini justru menghabiskan banyak energi kerja. Semakin sering menunda, maka banyak pekerjaan tidak terselesaikan tepat waktu. Alhasil kerjaan menumpuk dan individu semakin kesulitan menyelesaikan pekerjaannya.

Maka dari itu, penting bagi seseorang untuk membuat prioritas pekerjaan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, dan mana yang bisa dikerjakan di akhir. Disarankan bahwa pekerjaan yang sulit dan menyebalkan adalah prioritas, agar ke belakangnya menjadi lebih mudah. Belajarlah untuk mencicil pekerjaan satu per satu, serta dahulukan yang memang harus dikerjakan saat itu. Perlu diketahui, menunda pekerjaan juga mengakibatkan munculnya energi emosi di kantor.

Hindari Menunggu Waktu Tepat untuk Memulai Sesuatu

Hampir serupa dengan poin-poin di atas. Ketika ada pekerjaan yang harus diselesaikan saat itu, individu harus langsung memulainya tanpa menunggu waktu. Tidak jarang ditemukan banyak orang yang menunggu waktu yang tepat, suasana hati yang mendukung untuk memulai sesuatu. Jika sedang merasa kurang nyaman, cobalah untuk membuat draft pekerjaan terlebih dahulu. Kemudian sempurnakan draft tersebut secara perlahan. Dengan melakukan hal ini, maka individu akan terbebas dari keluarnya energi emosi selama bekerja di kantor.

Lakukan Strategi Pemisah Permasalahan Pribadi

Banyak pekerja mengatakan bahwa tidak baik membawa masalah pribadi ke dunia kerja. Ungkapan ini memang tidak salah. Apalagi jika seseorang yang sudah berkeluarga, tentu tidak luput dengan masalah di rumah setiap harinya. Namun, jika dibawa ke dunia kerja maka akan merusak daya fokus dan melemahkan kecerdasan emosional. Sehingga, individu perlu membatasi diri dengan meninggalkan permasalahan di rumah selama bekerja di kantor.

Individu bisa membatasinya dengan cara mengosongkan pikiran atau mengalihkan ke aktivitas lain. Hal ini dapat dilakukan ketika perjalanan menuju ke kantor. Sehingga, ketika sampai di kantor tidak menampilkan muka yang suntuk dan ekspresi yang kurang mengenakkan. Melainkan datang dengan perasaan yang setidaknya lebih baik dibandingkan sebelumnya. Emosi di dunia kerja teratasi, maka pulang ke rumah juga akan lebih rileks.

Beristirahat Sejenak di Waktu yang Tepat

Sebagai manusia tentu wajar untuk beristirahat seusai merasa lelah dengan kerjaan di kantor. Jika waktunya adalah istirahat, manfaatkan waktu tersebut untuk relaksasi diri agar bisa bekerja kembali secara maksimal. Individu bisa beristirahat dengan makan siang, tidur siang, jalan-jalan sejenak ke luar kantor, makan bersama teman, dan lainnya.

Ketika pulang kerja, hargai waktu sendiri dengan melakukan perawatan, makan di tempat favorit, dan lain-lain. Dengan begitu, pikiran dan perasaan akan lebih rileks, serta mengatasi terjadinya energi emosi baik di rumah maupun tempat kerja.

Berpikir Logis ketika Energi Emosi Meledak

Tidak mudah untuk berpikir jernih ketika merasa emosi di kantor. Setidaknya, penting bagi individu untuk mengusahakan diri dalam berpikir secara logis. Sehingga bisa mencegah terjadinya energi emosi di kantor. Caranya adalah coba untuk memposisikan diri sebagai orang lain. Kemudian latih dengan melihat situasi dari perspektif orang ketiga. Dengan begitu, individu dapat meningkatkan empati sekaligus berpikir logis ketika berada di posisi orang lain.

Perlu diketahui, berpikir logis di kantor tentu dapat mengurangi terjadinya energi emosi di kantor. Individu menjadi lebih mampu dalam membatasi emosi pribadi dengan aktivitas kerjanya. Apabila emosi sudah terlanjur bocor, cobalah untuk bernapas pelan. Hindari untuk melampiaskannya dengan rekan kerja. Apabila sudah cukup rileks, barulah diskusi mengenai kerjaan secara jelas dan langsung.

Kesimpulan

Itulah berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seluruh karyawan dalam mengatasi terjadinya energi emosi di kantor atau perusahaan. Dengan tips-tips di atas, individu menjadi semakin menyadari bahwa mengerjakan tugas dalam waktu yang relatif singkat dengan konsentrasi penuh, maka perasaan akan terasa nyaman.

Selain itu, waktu yang tersisa juga banyak. Sehingga individu dapat menghabiskan waktu tersebut untuk beristirahat dan melakukan hobi. Dengan demikian, energi emosi pun tidak mengalami kebocoran dan membuat seseorang lebih fokus untuk bekerja.

Membahas tentang metode untuk mengatasi terjadinya energi emosi di kantor, penting bagi individu untuk melakukan pelatihan dan pengembangan SDM. Sebuah biro psikologi berpengalaman, Quantum Edukasindo Paradigma menawarkan sejumlah program untuk training, leader training, teamwork, pendidikan dan pengembangan karakter, pelatihan EQ, dan masih banyak lagi.