Cerita Inspiratif: Dahsyat Man!
- 13 March 2021
- Posted by: Faizal Awindra Hadi
- Category: Inspiratif
Minal aidin Walfaidzin, maaflahir batin. Begitu ungkapan yang paling sering terdengar saat Lebaran tiba. Berbagai nuansa hati menyambutnya. Sebagian orang menyambut Lebaran penuh keceriaan karena dagangannya laris atau menerima THR 2 minggu sebelum hari H, saat harga barang-barangbelum merangkak naik. Begitu pula dengan mereka yang selalu mensyukuri apapun yang mereka terima. Sebagian lagi, menyambut Lebaran dengan setengah hati atau bahkan dalam suasana duka karena kehilangan rumah. Baik karena bencana maupun penggusuran yang dilakukan pemerintah. Semula berpredikat pengusaha atau pekerjaberubah menjadi penghuni tenda. Mereka yang dulu berstatus pedagang kaki lima sekarang menjadi tunawisma. Belum lagi mereka yang berduka karenakena PHK atau masih belum berhasil mendapatkan peluang kerja.
Namun, bagaimanapun duka nestapa yang dihadapi, kita perlu ingat bahwa bersama Tuhan kita mampu melangkah ke masa depan. Yakin bahwa masa depan adalah pilihan, bukan nasib atau takdir. Kita mampu mengubah kondisi masa kini, mengukir prestasi, atau merenda masa depan melalui pengembangan karakter kita. Selama 21 tahun saya mewisuda calon sekretaris, saya selalu membekali mereka dengan motto 3B, yaitu: Berani, Belajar terus, dan Beprestasi. Berani mimpi, berani mencoba atau memulai, berani beda, dan berani gagal (siap menanggung risiko). Belajar terus tanpa henti, artinya selalu mengembangkan diri baik dari buku maupun pengalaman (diri sendiri maupun orang lain). Berprestasi artinya berusaha menjadi yang terbaik sehingga memperoleh kesuksesan.
Steven berglas dalam The Success Syndrome berpendapat bahwa mereka yang tidka memiliki dasar karakter yang kuat untuk menunjang kesuksesannya pasti mengalami kegagalan. Begitu pula Maxwell, bahwa karakter akan menunjang sukses jangka panjang bersama orang lain. Karakter yang unggul antara lain: beranimempertaruhkan segalanya, antusiasme tinggi, kemampuan komunikasi yang baik, rendah hati, mau berubah (memperbaiki kekurangannya), peduli terhadap orang lain, rela berkorban (misalnya mau menanggung rugi demi keselamatan pelanggan), dan tanggung jawab dalam arti mempertahankan integritas.
Dalam Mimpi Anak Jadi Naga (Joseph Landri) dikatakan bahwa masa depan yang sukses dimulai sejak dini dan berawal dari rumah/keluarga. Setiap orang harus mampu mengenali dirinya-apa yang menjadi kelebihannya-sehingga tahu bagaimana harus mengembangkannya. Menurut filsafat China kuno, untuk meraih keberhasilan hendaklah memiliki 3 sifat air: Beguna bagi orang lain, fleksibel (mudah beradaptasi dengan sekitarnya seperti sifat air yang mengalir ke mana saja), tegas/kokoh dalam prinsip (tidak terpengaruh hal-hal negatif).
Menjelang Lebaran, saya ditelepon sekretaris direksi sebuah perusahaan. Dengan ceria ia bercerita tentang THR dan tunjangan jabtan yang baru diterimanya. Ia meminta tolong kepada saya untuk menyampaikan ungkapan rasa syukurnya dengan mengirimkan sejumlah uang ke sebuah lembaga pengelola anak asuh. Ia kini menjabat sebagai marketing manager. Suatu kesukesan yang diraihnya melalui 3B maupun 3 sifat air. Latar belakang pendidikannya S1 Jurusan Kimia, melangkah awal dnegan menjadi pengajar di sebuah lembaga bimbingan belajarsambilmemberikan les privat. Kemudian bergabung di sebuah apotek, berani memulai peran yang berbeda. Saya sempat memberikan bimbingan tentang peran dan tugas sekretaris direksi yang dijabatnya. Terus mengembangkan diri searah perkembangan perusahaan yang terus kemudian menjadi perusahaan waralaba. Akhirnya ia dipercaya sebagai manajer pemasaran.
Saya juga mengenal sosok bernama Adenan dari Malang. 30 tahun lalu ia adalah kuli bangunan. Penglihatannya kabur dan akhirnya buta. Pak Adenan tidak bisa lagi bekerja. Tetapi, dengan semangat tinggi pantang menyerah, ia berhasil mengubah diri menjadi pembuat alat musik rebana. Dimulai dari upaya coba-coba memperbaiki rebana saudaranya yang rusak. Walau buta, ia menyadari kelebihan yang dimiliki, yaitu ketajaman pendengaran dan ketelatenan. Ia pun mencoba membuat gendang dan rebana yang bagus mutunyasehingga diminati banyak orang. Di usianya yang ke-58 tahun, rebana buatannya berhasil diekspor sampai ke Arab Saudi. Ada banyak tokoh sukses yang berawal dari nol. Luar biada dan dahsyat.
Sumber: