Mengenal Sindrom Burnout dan Cara Mengatasi
- 11 March 2021
- Posted by: Christa
- Category: Tips & Trik

Sebagai pekerja, wajar untuk merasa lelah dan jenuh terhadap rutinitas pekerjaannya. Gejala yang menggambarkan seseorang dalam kondisi tersebut dinamakan burnout syndrome, merupakan kondisi di mana individu merasa stres dan jenuh berkepanjangan terhadap lingkungan pekerjaan yang tidak sesuai ekspektasi. Burnout dapat mempengaruhi psikologis dan fisik, karena stres yang berlarut lama akan bisa beralih menjadi gangguan biologis manusia.
Seperti apa gejala burnout syndrome yang dimaksud di atas? Dan bagaimana cara mengatasinya apabila kondisi burnout semakin parah? Cari tahu penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Burnout?
Gejala burnout syndrome berpengaruh terhadap mental, fisik, dan emosional. Organisasi kesehatan dunia, WHO telah menetapkan sindrom tersebut sebagai kondisi stres kronis. Burnout syndrome sering dialami oleh para pekerja, karena sindrom ini merupakan kondisi stres yang berhubungan dengan rutinitas dan lingkungan pekerjaan.
Biasanya burnout disebabkan oleh stres berkepanjangan terhadap kondisi lingkungan pekerjaan, yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Mulai dari melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan job desk, pengalaman perundungan, lembur yang berlebihan, kewalahan menyanggupi permintaan atasan, dan lainnya.
Bukan sekadar masalah psikologis, gejala burnout syndrome juga berpengaruh terhadap fisik. Hal ini karena burnout memiliki sifat psikobiologis, di mana beban psikologis akan berdampak dan berpindah ke fisik. Akibatnya, seseorang kehilangan minat terhadap pekerjaan, produktivitas menurun, sulit bekerja, dan mengalami emosi berkepanjangan.
Apabila gejala ini dibiarkan dan tanpa diatasi, maka akan membahayakan kesehatan mental dan fisik. Bahkan burnout juga sangat mengganggu kehidupan pribadi, yang mengakibatkan munculnya stres dan cemas.
Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa pekerjaan justru bukan menjadi latar belakang dari gejala burnout syndrome, melainkan kondisi psikologis yang kerap menjadi penyebab stres terhadap pekerjaan.
Ciri-Ciri Mengalami Burnout
Perlu diketahui bahwa sindrom burnout memiliki tiga pengaruh berbeda, yaitu fisik, psikis, dan kebiasaan bekerja. Dari segi fisik, burnout dapat mengakibatkan berbagai hal, diantaranya adalah badan merasa lemas secara terus-menerus, sering merasa tidak enak badan, sakit kepala dan pusing, otot terasa nyeri, perut sakit, flu, nafsu makan berkurang, hingga gangguan tidur.
Selain berpengaruh pada fisik, burnout juga berdampak pada psikis. Ciri-ciri burnout dari segi psikis di antaranya adalah kehilangan motivasi, berkurangnya rasa percaya diri, emosi yang tidak stabil, merasa gagal, meningkatnya rasa tidak puas, merasa sendirian, semangat hidup menurun, dan masih banyak lagi.
Burnout juga memengaruhi kebiasaan bekerja yang menjadi tidak maksimal. Ciri-ciri gejala burnout yang berdampak pada kebiasaan kerja di antaranya adalah sering mengeluh terhadap pekerjaan yang dilakoninya, tidak peduli dengan rekan kerja, menjauhkan diri dari aktivitas di tempat kerja, selalu datang terlambat, timbul rasa enggan untuk mengerjakan tugas, hingga melampiaskan emosi ke rekan kerja maupun orang di sekitarnya.
Cara Mengatasi Burnout
Apabila memiliki gejala-gejala burnout di atas, penting sekali untuk mencari solusi dan mengatasinya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan guna menghilangkan burnout syndrome, yaitu:
- Memanfaatkan Jatah Cuti untuk Liburan
Dalam bekerja, tentu ada jatah maksimal cuti dalam setahun. Apabila masih memiliki jatah cuti, maka bisa memanfaatkan jatah tersebut untuk relaksasi. Baik itu liburan, menghabiskan waktu bersama keluarga, maupun membersihkan seisi rumah.
- Berolahraga
Berolahraga dianggap mampu untuk mengatasi rasa penat, jenuh, dan burnout tentunya. Misalnya menghabiskan waktu di akhir pekan bersama keluarga untuk jogging di area sekitar tempat tinggal, bersepeda, atau berenang. Jika tidak ada waktu untuk ke luar, bisa berolahraga di dalam ruangan seperti yoga dan stretching.
- Makan Makanan Bergizi dan Tidur Cukup
Sindrom burnout dapat mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seperti buah, sayur, susu, protein hewani, dan kacang-kacangan. Selain itu, cara kedua adalah istirahat dan tidur yang cukup. Hindari waktu begadang, karena akan menimbulkan rasa cemas dan memperparah burnout.
Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai makna burnout syndrome, gejalanya, dan cara mengatasinya. Burnout sangat wajar dialami oleh sebagian pekerja, yang terus-menerus melakukan rutinitas pekerjaannya dengan waktu istirahat yang singkat.
Tidak heran jika salah satu solusi seperti mengambil waktu untuk relaksasi bisa menjadi pilihan terbaik. Hal ini karena manusia juga perlu beristirahat dan mengisi energinya untuk bekerja kembali. Apabila burnout semakin dibiarkan terlalu lama, maka akan memperparah kondisi fisik seseorang, yang berujung sakit fisik.
Apabila burnout yang dirasakan sudah tidak terkendali, dan aktivitas bekerja semakin suntuk, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional. Berbicara mengenai dunia karier, individu juga dapat berkonsultasi dengan Quantum Edukasindo Paradigma.
Quantum Edukasindo Paradigma menyuguhkan layanan-layanan yang dapat mengembangkan karier, serta membantu individu dalam mengukur karakteristiknya agar bisa menemukan profesi yang tepat dan sesuai. Mulai dari tes IQ online, pelatihan dan pengembangan SDM, tes bakat minat, tes eksplorasi karier (CET), coach bimbingan karier, dan lainnya.
Jika mengikuti program seperti pelatihan dan pengembangan SDM, individu dapat membentuk karakter yang unggul, profesional, dan mampu beradaptasi dengan dunia kerja. Selain itu, Quantum Edukasindo Paradigma juga menyuguhkan layanan coaching and counselling training program, guna melatih para calon pemimpin agar bisa mengayomi pegawainya, serta menciptakan lingkungan kerja kondusif, yang bebas dari burnout.